Studi Deskriptif Collaborative Governance di Wakatobi: Implikasi untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Authors

  • Erfan Saputra Universitas Halu Oleo
  • Saidin Saidin Universitas Halu Oleo
  • Faturachman Alputra Sudirman Universitas Halu Oleo

DOI:

https://doi.org/10.52423/pamarenda.v4i2.39

Keywords:

collaborative, governance, peningkatan pendapatan asli daerah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Collaborative Governance dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Wakatobi. penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dianalisis secara deskriptif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dengan informan Kepala bidang pendapatan I (BAPENDA) Kabupaten WakatobI dan Dua  (2) mitra yang melakukan kerja sama yaitu, Wakatobi Dive Resort,  Patuno Resot tersebut secara purposive sampling kemudian di dukung dengan Observasi dan Dokumentasi.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa collaborative governance dalam peningkatan pendapatan asli daerah kabupaten Wakatobi(studi pada badan pendapatan daerah kabupaten Wakatobi dilihat dari 3 aspek yaitu Principled Engagement (keterlibatan berprinsip), Shared Motivation (motivasi bersama), dan Capacity for Joint Action (kapasitas untuk tindakan bersama). Dari aspek keterlibatan berprinsip peneliti menyimpulkan bawah keterlibatan berprinsip belum terlaksana dengan maksimal yang dimana masih kurangnya kepercayaan antara pihak BAPENDA dengan sebagian mitra kerjasama dalam peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Wakatobi. Selanjutnya Pada aspek motivasi bersama peneliti menyimpulkan bawah motivasi bersama sudah  terlaksana dengan baik dikarenakan pada semua  aspek mulai dari rasa saling percaya, pengertian, legitimasi internal, serta komitmen sudah berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan sesuai dengan regulasi yang ada.

References

Ansell, C., & Gash, A. (2008). Collaborative governance in theory and practice. Journal of public administration research and theory, 18(4), 543-571.

Campbell, J., Lobao, L., & Betz, M. (2017). Collaborative counties: questioning the role of civil society. Economic Development Quarterly, 31(3), 228-243. https://doi.org/10.1177/0891242417710497

Emerson, K., Nabatchi, T., & Balogh, S. (2011) An Integrative Framework For Collaborative Governance. Journal of Public Administration Research and Theory. 22 (1). 1-29.

Erawati, T., & Rahmawati, N. (2016). Analisis efektifitas dan efisiensi pajak reklame, pajak parkir, pajak hiburan, produk domestik regional bruto (PDRB) dan pendapatan asli daerah (PAD) di Kabupaten Bantul. Jurnal Akuntansi, 4(1), 41-56.

Huxham, F., Gong, J., Baker, R., Morris, M., & Iansek, R. (2006). Defining spatial parameters for non-linear walking. Gait & posture, 23(2), 159-163.

Kurube, E. (2023). The role of local government in improving the economy and welfare of the wamesa great tribes society in west papua, through a sustainable forest development program: in the perspective of collaborative governance in public service. International Journal of Membrane Science and Technology, 10(5), 285-298. https://doi.org/10.15379/ijmst.v10i5.2470

Lee, Y. and Lee, I. (2020). A longitudinal network analysis of intergovernmental collaboration for local economic development. Urban Affairs Review, 58(1), 229-257. https://doi.org/10.1177/1078087420949936

McGuire, S. (2016). World cancer report 2014. Geneva, Switzerland: World Health Organization, international agency for research on cancer, WHO Press, 2015. Advances in nutrition, 7(2), 418-419.

Nwogwugwu, N. and Iyanda, R. (2015). Collaborative governance regime and the responsive governance in ogun state : a study of ogun state council of elders. Singaporean Journal of Business Economics and Management Studies, 3(6), 65-78. https://doi.org/10.12816/0010961

Rubado, M. (2022). Collaborating with the competition? a study of interlocal partnership choices. Public Administration, 101(2), 640-654. https://doi.org/10.1111/padm.12812

Sudirman, F. A., Tombora, I. T. A., & La Tarifu. (2022). Tata Kelola Kolaboratif (Collaborative Governance) Pembangunan Pariwisata Bajo Mola WakatobI . Indonesian Journal of International Relations, 6(1), 114-132. https://doi.org/10.32787/ijir.v6i1.335

Tuurnas, S., Stenvall, J., Virtanen, P., Pekkola, E., & Kurkela, K. (2019). Towards collaborative development culture in local government organisations. International Journal of Public Sector Management, 32(6), 582-599. https://doi.org/10.1108/ijpsm-05-2018-0119

Yusliani, N., Suwaryo, U., Deliarnoor, N., & Kartini, D. (2022). Colaborative governance in increasing foreign investment in dumai city, riau province, indonesia.. https://doi.org/10.2991/978-94-6463-086-2_124

Zhou, L. and Dai, Y. (2021). Within the shadow of hierarchy: the role of hierarchical interventions in environmental collaborative governance. Governance, 36(1), 187-208. https://doi.org/10.1111/gove.12664

Downloads

Published

2024-11-06

How to Cite

Saputra, E., Saidin, S., & Alputra Sudirman, F. (2024). Studi Deskriptif Collaborative Governance di Wakatobi: Implikasi untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah. PAMARENDA : Public Administration and Government Journal, 4(2), 256–269. https://doi.org/10.52423/pamarenda.v4i2.39